Jumat, 18 Januari 2013

Rambu Tuka dan Rambu Solo di Toraja


2 (dua) upacara yang paling terkenal di Toraja karena keunikannya yang sakral dan sulit untuk dijumpai di daerah lain :

1.     Rambu Solo'
    
    Rambu Solo' merupakan upacara kedukaan yang sakral dan sarat akan makna, yang dilaksanakan setelah jam 12 siang.
Beberapa macam-macam rambu solo yang dikenal di Toraja :
1. Dibabongi/Disilli
artinya dalam upacara tersebut tidak ada apa-apa yang dapat dikurbankan (kerbau) kecuali babi 1 ekor.
2. Dipasangbongi
 artinya dalam upacara tersebut sudah ada hewan yang  dikurbankan melalui  kerbau 1 ekor.
3. Dipatallubongi
artinya dalam upacara tersebut jumlah kerbau yang dapat dikurbankan terdiri 4-8 ekor kerbau.
4. Ditombi
Dalam upacara tersebut minimal banyaknya kerbau yang dikurbankan ialah 12 ekor.
5. Sapurandanan
upacaran kedukaan ini hanya bisa berlangsung khusus bagi orang-orang yang memiliki strata social diatas dari orang lain mengapa demikian karena dalam upacara pelaksanaannya minimal 24 kerbau yang dapat dikurbankan.


CATATAN :
Ditombi dan Sapurandanan memiliki upacara yang unik mulai dari ma’ karudusan( penurunan peti mayat dari atas rumah tongkonan), ma’ batang (perarakan peti). Mang riu batu ( pengambilan batu/menhir yang akan ditanam sebagai symbol strata social yang tinggi bagi yang telah meninggal), di torroi           ( tempat upacara berlangsung dapat ditempati untuk kerabat dekat untuk tinggal sementara), mantunu' ( pemotongan hewan), dan ma’ kaburu ( penguburan).


2.    Rambu Tuka'
         
   merupakan upacara syukuran yang berlangsung dibawah jam 12 siang.
macam –macam rambu tuka :
1. Mang rara banua
artinya pengucapan syukur atas berdirinya rumah baru.
2. Ma’ to kawin
artinya pesta orang nikah.
dan masih banyak lagi..

     TERTARIK UNTUK MELIHATNYA SECARA LANGSUNG ?

                       LET'S VISIT IT AND ENJOY IT.. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar